-->
Tuesday, September 24, 2013

Sekilas Sejarah Fisika

IKLAN
SEJARAH FISIKA 

Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos) , "alamiah", dan φύσις
(physis) , "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas.Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruangdan waktu. Fisikawan mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yangsangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos. 
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi,
dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang
membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika. Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak
dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika. Sejak jaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang
berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari 

jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan  Bulan. Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM , ketika kebudayaan  Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut  bintang di angkasa. Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level  sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa perubahan di dalam bidang  dunia benda, matematika dan filosofi namun juga, melalui teknologi, membawa  perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi  pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran purba  dan lahirnya fisika klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang  menandakan mulai berlangsungnya era baru yaitu era fisika modern. Di era ini  ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di bidang ilmu pengetahuan,  pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti, dari luasnya galaksi,  sifat alami dari kondisi vakum sampai lingkungan subatomik. Daftar persoalan  dimana fisikawan harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke waktu.  Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak  tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen  sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme:  contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif  yang benar dari mekanik dan hidrostatik.  Fisika klasik adalah fisika yang didasari prinsip-prinsip yang   dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum, biasanya termasuk teori  relativitas khusus dan teori relativitas umum.  Cabang-cabang yang termasuk fisika klasik antara lain adalah:

Mekanika klasik 

Hukum gerak Newton

Lagrangian dan mekanika Hamiltonian

Elektrodinamika klasik (persamaan Maxwell)

Termodinamika klasik

Teori relativitas khusus dan teori relativitas umum

Teori chaos klasik 

Dibandingkan dengan fisika klasik, fisika modern adalah istilah yang  lebih longgar, yang dapat merujuk hanya pada fisika kuantum atau secara umum  pada fisika abad ke-20 dan ke-21 dan karenanya selalu mengikutsertakan teori  kuantum dan juga dapat termasuk relativitas.  Pada awal abad 17 , Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk  memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains.
Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika  mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687 , Isaac Newton menerbitkan Filosofi  Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika  yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika
klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi.  Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa  teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh  Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang
menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang  astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika.  Sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh  Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733 , Daniel Bernoulli  menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil
termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798 , Benjamin  Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada  1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panas dan   juga dalam energi mekanika.  Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George  Ohm, dan lainnya. Pada 1855 , James Clerk Maxwell menyatukan kedua
fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan  Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang  elektromagnetik. Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya  pemisahan teori dan eksperimen. Sejak abad kedua puluh , kebanyakan fisikawan  perseorangan mengkhususkan diri meneliti dalam fisika teoritis atau fisika 

eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh, sedikit saja yang berhasil dalam  kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris dalam biologi dan kimia  juga merupakan eksperimentalis yang sukses.
Teoris berusaha mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil  eksperimen yang telah dicoba dan dapat memperkirakan hasil eksperimen yang  akan datang. Sementara itu, eksperimentalis menyusun dan melaksanakan  eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori dan eksperimen  dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam fisika iasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat  dijelaska teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen, penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah  satu contohnya adalah teori-M, teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena  eksperimen untuk mengujinya belum pernah disusun.  Meskipun fisika membahas beraneka ragam sistem, ada beberapa teori  yang digunakan secara keseluruhan dalam fisika, bukan di satu bidang saja. Setiap  teori ini diyakini benar adanya, dalam wilayah kesahihan tertentu. Contohnya,  teori mekanika klasik dapat menjelaskan pergerakan benda dengan tepat, asalkan  benda ini lebih besar daripada atom dan bergerak dengan kecepatan jauh lebih
lambat daripada kecepatan cahaya. Teori-teori ini masih terus diteliti; contohnya,  aspek mengagumkan dari mekanika klasik yang dikenal sebagai teori chaos  ditemukan pada abad kedua puluh, tiga abad setelah dirumuskan oleh Isaac  Newton. Namun, hanya sedikit fisikawan yang menganggap teori-teori dasar ini
menyimpang. Oleh karena itu, teori-teori tersebut digunakan sebagai dasar penelitian menuju topik yang lebih khusus, dan semua pelaku fisika, apa pun spesialisasinya, diharapkan memahami teori-teori tersebut.  Riset dalam fisika dibagi beberapa bidang yang mempelajari aspek yang  berbeda dari dunia materi. Fisika benda kondensi, diperkirakan sebagai bidang  fisika terbesar, mempelajari properti benda besar, seperti benda padat dan cairan  yang kita temui setiap hari, yang berasal dari properti dan interaksi mutual dari  atom. Bidang Fisika atomik, molekul, dan optik berhadapan dengan individual  atom dan molekul, dan cara mereka menyerap dan mengeluarkan cahaya. Bidang 

Fisika partikel, juga dikenal sebagai "Fisika energi-tinggi", mempelajari properti  partikel super kecil yang jauh lebih kecil dari atom, termasuk partikel dasar yang  membentuk benda lainnya. Terakhir, bidang Astrofisika menerapkan hukum fisika  untuk menjelaskan fenomena astronomi, berkisar dari matahari dan objek lainnya  dalam tata surya ke jagad raya secara keseluruhan.  Riset fisika mengalami kemajuan konstan dalam banyak bidang, dan masih akan tetap begitu jauh di masa depan.  Dalam fisika benda kondensi, masalah teoritis tak terpecahkan terbesar  adalah penjelasan superkonduktivitas suhu-tinggi. Banyak usaha dilakukan untuk membuat spintronik dan komputer kuantum bekerja.  Dalam fisika partikel, potongan pertama dari bukti eksperimen untuk  fisika di luar Model Standar telah mulai menghasilkan. Yang paling terkenal  adalah penunjukan bahwa neutrino memiliki massa bukan-nol. Hasil eksperimen  ini nampaknya telah menyelesaikan masalah solar neutrino yang telah berdiri- lama dalam fisika matahari. Fisika neutrino besar merupakan area riset  eksperimen dan teori yang aktif. Dalam beberapa tahun ke depan, pemercepat
partikel akan mulai meneliti skala energi dalam jangkauan TeV, yang di mana  para eksperimentalis berharap untuk menemukan bukti untuk Higgs boson dan  partikel supersimetri.  Para teori juga mencoba untuk menyatukan mekanika kuantum dan  relativitas umum menjadi satu teori gravitasi kuantum, sebuah program yang telah  berjalan selama setengah abad, dan masih belum menghasilkan buah. Kandidat  atas berikutnya adalah Teori-M, teori superstring, dan gravitasi kuantum loop.  Banyak fenomena astronomikal dan kosmologikal belum dijelaskan  secara memuaskan, termasuk keberadaan sinar kosmik energi ultra-tinggi,  asimetri baryon, pemercepatan alam semesta dan percepatan putaran anomali  galaksi.  Meskipun banyak kemajuan telah dibuat dalam energi-tinggi, kuantum,  dan fisika astronomikal, banyak fenomena sehari-hari lainnya, menyangkut sistem  kompleks, chaos, atau turbulens masih dimengerti sedikit saja. Masalah rumit
yang sepertinya dapat dipecahkan oleh aplikasi pandai dari dinamika dan 

mekanika, seperti pembentukan tumpukan pasir, "node" dalam air "trickling", teori katastrof, atau pengurutan-sendiri dalam koleksi heterogen yang bergetar masih tak terpecahkan. Fenomena rumit ini telah menerima perhatian yang semakin banyak sejak 1970-an untuk beberapa alasan, tidak lain dikarenakan
kurangnya metode matematika modern dan komputer yang dapat menghitung sistem kompleks untuk dapat dimodelin dengan cara baru. Hubungan antar disiplin dari fisika kompleks juga telah meningkat, seperti dalam pelajaran turbulens dalam aerodinamika atau pengamatan pola pembentukan dalam sistem biologi. Pada 1932, Horrace Lamb meramalkan: Saya sudah tua sekarang, dan ketika saya meninggal dan pergi ke surga ada dua hal yang saya harap dapat diterangkan. Satu adalah elektrodinamika kuantum, dan satu lagi adalah gerakan turbulens dari fluida. Dan saya lebih optimis terhadap yang pertama.

jika menyertakan link aktif diaggap sepam