Ungkapan rakyat atau peribahasa ini dapat berupa:
1. Pepatah
Pepatah melayu adalah sejenis pribahasa yang mengandung nasehat, ajaran orang tua-tua. Pendapat lain mengatakan bahwa pepatah yang tidak dapat diterangkan artinya, biarpun orang tahu kata-katanya, seperti "ada gula ada semut" (dimana ada gula di situ pasti ada semut).
Adapula yang mengatakan bahwa pepatah berasal dari papatah yang nerupakan 'pahatan kata norma' atau 'patokan hukum adat' sumber lain berpendapat bahwa pepatah adalah 'kata pematah lawan bicara' (Lih. Navis, 1984:255).
Bagaimanapun batasannya, umumnya struktur atau susunan pokok pepatah itu terdiri dari dua kalimat, dan setiap kalimat terdiri dari dua buah kata yang tersusun setara atau berbentuk kalimat majemuk setara, contohnya sebagai berikut:
"Buhul membuku ulas mengesan"
(suatu pekerjaan yang meninggalkan bekas)
"baik budi indah bahas"
(sikap manusia yang sopan satun dan mengikuti adat kebiasaan)
"terendam bahasa terjemur kering"
(sesuatu yang mempunyai sebab-akibat)
2. Petitih
berasal dari bahasa sansekerta petitis yang artinya bentuk ungkapan ini bermaksud untuk memfokuskan ide pada pepatah, sehingga pepatah itu tepat sasarannya. Unsur petitih ini dapat berupa kata, frasa, ataupun klausa. jika dilihat dari penampilan kata petitih yang pada umumnya berada dibelakang pepatah, maka jelas pula fungsinya sebagai pelengkap utama. Hal ini menyebabkan dalam kehidupan sehari-hari orang selalu menyebut ungkapan ini beriringan atau disebut sekaligus disebut sebagai pepatah-petitih. adapun contohnya"
pepatah: "kebukit mendaki ke lurah menurun"
petitih : "kebukit sama-sama mendaki ke lurah sama-sama menurun"
"tak ada bukit yang tidak didakinya tak ada lurah yang tidak dituruninya"
pepatah : "berat dipikul ringan dijinjing"
petitih : "kalau berat dipilul kalau ringan di jinjing"
"berat sama-sama dipikul ringan sama-sama dijinjing"
jika menyertakan link aktif diaggap sepam