Di dalam penelitian tindakan kelas ada dua model yang bisa digunakan untuk mendekati suatu permasalahan yang akan dipecahkan, yaitu model proses dan model sistem.
a. Mengidentifikasi Masalah
Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas ditemukan siswa berperilaku belajar, seperti tidak mengerjakan tugas dengan baik, baik tugas yang dikerjakan di kelas maupun yang ditugaskan di rumah (PR), rendah semangat belajarnya, takut mengemukakan pendapat, pertanyaan, ide, maupun saran, dan sebagainya.
Dengan adanya perilaku belajar yang muncul seperti di atas, guru kelas yang masih pemula dengan masa kerja kurang dari 5 tahun merasa kesulitan untuk membinanya, mengingat tugas mengajar sangat padat. berkaitan dengan itu, tim peneliti dari guru senior mencoba menawarkan kepada guru mata pelajaran untuk bersama-sama membina dan mengembangkan STAD guna mengatasi masalah tersebut.
b. Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian tersebut diadakan diskusi kepada tim yang terkait dalam penelitian. dalam diskusi tersebut masalah yang akan diajukan ditekankan kepada, "Bagaimanakah Usaha yang harus dilakukan oleh guru dalam membina perilaku belajar yang tidak efektif"
berdasarkan masalah itu hasil diskusi yang disepakati adalah:
- untuk membina perilaku belajar yang tidak efektif dapat dilaksanakan dengan menggunakan tekhnik STAD.
- untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas menggunakan tiga putaran, masing-masing putaran selama empat kali pertemuan dan empat kali penilaian.
- pelaksanaan tindakan di kelas tempat penelitian dilaksanakan oleh guru kelas, didampingi oleh sejawat. Instrumen yang berupa lembar kerja individu, kelompok, lembar diskusi, soal-soal yang nantinya digunakan untuk tugas tambahan secara terstruktur disiapkan oleh guru kelas dengan persetujuan tim. Refleksi di lakukan atas dasar hasil yang dilaporkan oleh guru kelas dan pengamatan sejawat.
- pelaksanaan penelitian dilakukan menggunakan rancangan model proses.
jika menyertakan link aktif diaggap sepam