-->
Thursday, November 6, 2014

Sifat-Sifat yang Dimiliki Tokek

IKLAN
A. Sifat dan Perilaku Tokek

1. Sifat Tokek

Sebelum membudidayakan tokek, sebaiknya anda mengerti terlebih dahulu sifat-sifat alamiah dari tokek. Hal ini perlu untuk menjalankan usaha bisnis dan budi daya tokek yang efektif dan lebih optimal.

Berikut adalah sifat-sifat tokek.
-    Tokek merupakan binatang yang tahan lapar, serta tahan cuaca. Jadi, bila tokek tidak diberi makan 1 minggu atau 2 minggu, tidak menjadi masalah. Begitu juga bila berada di cuaca panas ataupun dingin. Namun drmikian, untuk tujuan budi daya tokek, hendaklah peternak dan pebisnis memerhatikan benar-benar pemberian makan dan cuaca, jangan sampai dalam jangka satu minggu tokek tidak diberi makan, atau jangan sampai tokek diletakan ditempat suhu yang terlalu dingin dan terlalu panas. Disarankan agar para peternak memberi makan tokek paling tidak 2 kali dalam satu hari.

-    Tokek merupakan hewan kanibal. Tokek yang merasa lapar akan memakan tokek lainya yang ada dalam 1 kandang. Jadi, untuk beternak tokek disarankan 1 kandang 1 tokek agar tidak ada persaingan makanan.

-    Tokek mudah stress. Karena tokek mudah stres, maka sekali diletakkan, kadang beserta tokeknya jangan dipindah-pindahkan. Perlu diketahui kebanyakan tokek mati atau tidak nafsu makan karena stres.

-    Tokek sulit beradaptasi. Setelah ditangkap dan masuk kandang biasanya tokek tidak mau makan selama 2 minggu atau bahkan lebih. Tapi jika kandang dibuat dari kayu, adaptasi akan menjadi lebih cepat.

-    Makanan kesenangan tokek adalah serangga. Ini akan merangsang tokek menjadi lebih besar. Serangga yang bisa diberikan sebagai makanan tokek adalah jangkrik/kroto.


2. Perilaku Tokek



Pastinya, setiap makhluk hidup di muka bumi ini memiliki perilaku tersendiri, baik itu karena untuk mempertahankan hidup maupun hanya untuk menunjukan identitas atau keberadaanya, pada makhluk lainya. Begitu juga dengan tokek. Ada beberapa perilaku yang terdapat pada tokek untuk menunjukan identitasnya pada makhluk lain, yaitu

a. ketika tokek merasa terancam, secara alami, tokek akan memutuskan ekornya

Seperti halnya cicak, tokek juga memiliki kemampuan untuk melepaskan ekornya ketika dia merasa terancam. Hal ini ditunjukan ketika si tokek tersebut harus melarikan diri dari ancaman tersebut. Selain itu, tokek melepaskan ekornya untuk mengelabui atau mengalihkan perhatian makhluk yang mengancamnya.

Bagi seekor tokek, ekor sangat penting artinya saat merayap di dinding atau terjatuh dari langit-langit. Ekornya berfungsi sebagai kaki kelima saat merayap di dinding yang basah dan menjadi penyeimbang saat jatuh sehingga selalu mendarat sempurna dengan keempat kakinya.

Jika ekor tokek sudah terputus, pangkal ekor yang terputus tersebut akan tumbuh kembali seperti semula. Walaupun sebenarnya tumbuh kembali ekor tokek seperti semula adalah tergantung pada kondisi dan umur tokek itu sendiri. Akan tetapi pada umumnya dalam waktu empat bulan ekor tokek dapat kembali seperti semula

Bagi anda yang beternak tokek, untuk pencegahan tokekmenjadi bunting sebaiknya jangan pernah memegang ekornya. Pegang tokek di posisi belakang bagian kepala. Sementara jempol dan jari lainya menahan rahang dan tengkuk. Jika tokek terlanjur memutuskan ekor karena adanya “serangan”, segera pisahkan tokek. Oleh karena itu, tambahkan porsi pakan berlemak tinggi selama masa pemulihanya. Secara alami, luka bekas ekor yang terputus dapat sembuh dengan sendirinya.


b. Menggigit jika ada ancaman

Tokek akan menggigit bila terancam atau kaget, dan giginya yang tajam mampu merobek kulit. Jika tokek menggigit tangan anda, siram mulutnya dengan air hangat atau alihkan gigitanya dengan benda agak lunak seperti kain. Sebagai tindakan antisipasi, selalu gunakan sarung tangan jika hendak berinteraksi dengan tokek.


c. Ganti kulit

Sama halnya denga binatang reptile lainya, tokek juga mengalami pergantian kulit. Hal ini tokek lakukan setiap bulan. Tokek yang berusia 2 tahun, akan berganti kulit sekitar 3-6 bulan sekali. Tanda-tanda tokek yang mau ganti kulit adalah cenderung diam dan tidak aktif. Saat pergantian kulit, kulit tokek akan berubah warna yaitu menjadi keputihan dan semakin lama semakin memudar. Umumnya, proses pengelupasan terbagi menjadi dua bagian, yaitu pengelupasan kulit dan pergantian kulit. Sementara untuk waktu pengelupasanya memerlukan waktu sekitar 7-9 hari.


d. Suara Tokek

tokek memiliki suara khas, sesuai dengan namanya, yaitu berbunyi tokek…tokek…tokek. Suara tersebut sangatlah lantang, baik pada malam hari maupun pada siang hari. Bila tokek sudah bersuara lantang seperti itu, bisa diartikan  bahwa tokek tersebut mencari teman atau pasanganya. Atau, jika tokek tersebut bisa diartikan sebagai penampakan jati diri atau kejantananya.


B. Jenis-Jenis Tokek



Tokek adalah binatang yang sangat unik. Binatang ini dapat hidup di sembarang tempat tanpa membutuhkan lokasi yang khusus dalam proses perkembanganya. Hal ini ditandai dengan proses penyebaranya yang sangat luas di seluruh dunia. Akan tetapi, secara umum jenis tokek dapat digolongkan menjadi dua jenis saja, yaitu tokek rumah atau pohon dan tokek hias.
    1. Tokek Rumah atau Pohon

Kenapa dinamai tokek rumah atau pohon? Hal ini karena tokek tersebut biasanya hidup di pohon-pohon atau rumah. Anda akan mudah menjumpai jenis tokek ini bila Anda berada di daerah-daerah yang masih asri karena tokek jenis ini senang di daerah lembah yang masih banyak pepohonannya atau di daerah-daerah pedesaan. Walaupun tidak sesering dan sebanyak di pedesaan atau di hutan, tetapi tidak menutup kemungkinan Anda juga menemukan jenis tokek ini di kota-kota besar.

Tokek pohon/rumah menyukai berbagai serangga, anak tikus yang masih merah (bayi tikus), cicak, hingga burung kecil yang masih merah (bayi burung) sebagai pakanya. Seperti kebanyakan tokek lainya, tokek pohon/rumah sering berburu pada malam hari. Bahkan, tidak jarang tokek mengejar mangsanya sampai ke tanah. Sementara pada siang hari, ketika cuaca sedang terik, tokek bersembunyi di lubangg-lubang batu, lubang kayu, atau disela atap rumah.

2. Tokek Hias

Walaupun tokek berasal dari alam, namun ada perbedaan antara tokek hias dan tokek rumah atau tokek pohon. Jika tokek rumah atau tokek pohon memiliki warna kulit abu-abu dan ada bintik-bintik merah, tidak demikian halnya dengan tokek hias. Tokek hias memiliki warna kulit yang cerah dan indah. Oleh karena memiliki warna kulit yang indah. Biasanya orang yang melihat tidak merasa jijik. Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa Leopard Gecko memiliki warna yang cerah dan dihiasi corak beragam yang membuat jenis tokek ini diminati banyak penggemar. Leopard gecko merupakan jenis tokek yang berasal dari beberapa Negara yang beriklim kering dan topografi yang berbatu seperti Iran, Afganistan, Pakistan, dan India. Tokek hias jenis ini yang saat ini sedang digandrungi oleh para penggemar tokek.

Pada umumnya, Leopard Gecko memiliki kulit berwarna kuning dengan bintik-bintik cokelat disekitarnya. Sementara Leopard Gecko yang sudah dewasa struktur kulitnya lebih didominasi oleh garis-garis berpola mengarah keluar, sehingga terlihat jelas. Namun, sayangnya Leopard Gecko tidak bisa merayap atau berjalan di dinding yang permukaanya halus. Hal ini disebabkan perekat yang berada di kaki Leopard gecko kurang pekat  dibandingkan dengan tokek jenis lainya, terutama tokek pohon atau tokek rumah.

Selain warnanya yang cerah, Leopard Gecko adalah sejenis tokek yang tidak berbau dan berpembawaan tenang. Dan hebatnya lagi Leopard Gecko tahan tidak makan berhari-hari, asalkan tidak ada hal-hal yang membuatnya stres atau takut. Harga Leopard Gecko ini berkisar ratusan ribu rupiah, hingga jutaan rupiah. Di samping itu juga, menurut para pencinta tokek hias, selain harganya lumayan mahal, jenis tokek inisangat mudah untuk dikembangbiakan.

jika menyertakan link aktif diaggap sepam