a. Aktivitas
guru di dalam kelas terkait dengan kegitan pembelajaran kemampuan berbicara,
penerapan teknik bermain peran, penggunaan alat bantu mengajar.
Tabel angket/pedoman obsevasi
No
|
VORMAT OBSERVASI
|
KRITERIA
|
|||
A
|
B
|
C
|
D
|
||
1
2
3
4
5
6
|
Antusiasme
siswa terhadap pembelajaran berbicara yang diberikan oleh guru
Keaktifan
siswa saat pembelajaran berbicara langsung
Kerja
sama antar siswa saat pembelajaran
Kekritisan
siswa terhadap materi pembelajaran berbicra yang diberikan oleh guru
Perilaku
siswa saat praktik berbicara dilaksanakan
Perhatian
siswa saat teman yang lain maju dan bermain peran di depan kelas.
|
|
|
|
|
Sedangkan
evaluasi merupakan pengukuran hasil belajar dengan menggunakan tes. Teknik tes
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian prestasi. Arikunto (2006:223). Aspek-aspek yang
di evaluasi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kemampuan belajar
siswa dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan adalah tes lisan untuk
mengukur tingkat kemampuan bebicara siswa, diantaranya:
Tabel. Aspek penilaian
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
1. Ketepatan
ucapan
|
20
|
2. Penempatan
tekanan dan nada
|
15
|
3. Gerak-gerik
mimic yang tepat
|
25
|
4. Kelancaran
|
20
|
5. Penguasaan
topic/naskah drama
|
20
|
jumlah
|
100
|
Sumber: Wijayanti,
2007:37
Berdasarkan
tabel di atas dalam menganalisis data peneliti melakukan langkah-langkah
berikut:
a. Membuat
rekapitulasi nilai kemampuan berbicara
b. Menghitung
rata-rata nilai
c. Menentuakan
prosentase nilai
a. Menganalisis
kemampuan berbicara dengan metode bermain peran dengan menggunakan rumus distribusi
frekuensi untuk menghitung sebaran prosentase dari frekuensi tersebut, yaitu:
1.
Refleksi
pada tahap ini,
peneliti menganalisis data yang diperoleh berdasarkan unjuk kerja yang
dilakukan siswa ketika melakukan kegiatan berbicara melalui teknik bermain
peran.
Penilaian ini dianggap
berhasil apabila kopetensi berbicara siswa meningkat. Peningkatan kemampuan
berbicara siswa ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai yang diperoleh siswa
dari siklus I ke siklus II.
Untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa tersebut, peneliti menetapkan parameter untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa. Maka yang menjadi pedoman adalah tabel
klasifikasi nilai siswa sebagai berikut:
Tabel. Parameter penelitian tes
No
|
Hasil
yang dicapai siswa
|
kategori
|
1
|
80-100
|
Sangat
baik
|
2
|
70-79
|
Baik
|
3
|
60-69
|
Cukup
|
4
|
50-59
|
Kurang
|
5
|
0-49
|
Sangat
kurang
|
Siswa
dianggap berhasil jika mencapai nilai 65 ke atas. Siswa sianggap gagal jika
nilainya berada di bawah 65 dan perlu dilakukan remedial atau pengulangan.
jika menyertakan link aktif diaggap sepam